Description
TIRTAYATRA BALI SELATAN
Tirtayatra Bali Selatan adalah program sembahyang keliling pura yang ada di bagian bali selatan, misalkan pura Uluwatu, tanah kilap, pura goa gong, pura gunung payung.
PURA ULUWATU
Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat kaitannya dengan pura induk. Pura pesanakan itu yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding dan Pura Dalem Pangleburan. Masing-masing pura ini mempunyai kaitan erat dengan Pura Uluwatu, terutama pada hari-hari piodalan-nya. Piodalan di Pura Uluwatu, Pura Bajurit, Pura Pererepan dan Pura Kulat jatuh pada Selasa Kliwon Wuku Medangsia setiap 210 hari. Manifestasi Tuhan yang dipuja di Pura Uluwatu adalah Dewa Rudra.
PURA TANAH KILAP
Adapun sejarah dari pura ini, seperti yang diceritakan Sudana, pada zaman pemerintahan kerajaan Bandana Raja, di pesisir bagian selatan pulau Bali hiduplah seorang Bendega (nelayan) bernama Pan Santeng, yang sehari-harinya hidup dari aktivitasnya sebagai nelayan di muara sungai yang menghadap ke laut Selatan Bali. Pada suatu hari, ketika sedang melaut, ternyata Pan Santeng sama sekali tidak mendapat hasil, dan kejadian tersebut berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
Akhirnya pada hari ketiga, akhirnya Pan Santeng mengucapkan janji masesangi (kaul), jika mendapatkan ikan, maka dia akan menghaturkan pekelem dan doanya pun terkabul.
“Sehingga Pan Santeng membangun palinggih di atas batu karang dan setiap hari dengan tekun sang Bendega menghaturkan Bhakti di pelinggih tersebut, seiring dengan semakin banyaknya hasil tangkapan yang diperolehnya,” lanjut Sudana.
Hingga suatu hari, Pan Santeng mendapat sabda jika pelinggih tersebut adalah tempat stana Ida Brahma Putri dari Patni Keniten yang bernama Ida Ayu Ngurah Saraswati Swabhawa.
PURA GOA GONG
Pura Goa Gong bermula dari perjalanan Dang Hyang Nirartha menuju Uluwatu. Konon, di tengah perjalanan beliau mendengar suara Gong yang angelun-angelun. Karena saking penasarannya, beliau mencoba menelusuri dari mana asal suara tersebut. Alhasil, bertemulah beliau dengan dua ekor naga yang berwarna kuning dan merah. Naga itu melintang di tengah jalan, seolah-olah ingin menghalangi perjalanan Dang Hyang Nirartha. Ternyata, naga tersebut ingin mendapatkan panyupatan dari Dang Hyang Nirartha agar dapat sesegera mungkin menuju sunia loka.
PURA GUNUNG PAYUNG
Pura Gunung Payung terletak di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan. Pura ini merupakan Pura Dang Kahyangan yang erat kaitannya dengan sejarah perjalanan spiritual Dang Hyang Dwijendra atau Maharsi DangHyang Nirartha yang berasal dari Majapahit.
Setelah kerajaan Majapahit dilanda perang saudara dan dikalahkan kerajaan Demak, para penganut agama Hindu yangtidak mau masuk agama Islam memilih tinggal di daerah pegunungan seperti Bromo, Semeru, Kelud, Blambangan, Pasuruan, dan Bali.
Salah satunya adalah DangHyang Dwijendra. Perjalanan beliau memberikan kesejukan bagi umat Hindu. Beberapa tempat suci yang beliau dirikan disebut dengan Pura Dang Kahyangan, antara lain Pura Rambut Siwi, Pura Melanting, Pura Er Jeruk, Pura Petitenget, dan Pura Gunung Payung.
ITENERARY :
- PURA TANAH KILAP
- PURA GOA GONG
- PURA GUNUNG PAYUNG
- PURA ULUWATU
FASILITAS :
- MOBIL TOYOTA HIACE
- DRIVER
- BAHAN BAKAR
Area penjemputan gratis :
- Seminyak, Legian, Kuta, Nusa Dua, Jimbaran, Sanur, Denpasar, Benoa Harbour , Ungasan
CATATAN :
- Dilarang Merokok dalam mobil
- Dilarang membawa durian
- Pembayaran bisa di lakukan di tempat setelah trip selesai
- Pembayaran bisa melalui transfer ke Rek Prusahaan
- Kapasitas kendaraan 14orang
- Durasi pemakian 12 jam
- Konfirmasi pemakaian H-2 maksimal
Reviews
There are no reviews yet.